Mendapatkan buah hati merupakan hal yang terindah bagi setiap pasangan. Oleh karena itu, menjaga kehamilan merupakan proses yang perlu dilakukan oleh setiap pasangan. Menjaga agar ibu tetap sehat dan bugar, sehingga bisa dengan mudah menjalani persalinan. Selain itu, untuk menjaga janin tetap sehat dan baik tumbuh kembangnya.
Salah satu proses memelihara kehamilan adalah dengan melakukan serangkaian pemeriksaan laboratorium. Tujuannya untuk mendeteksi jika terdapat kelainan yang dapat mengancam kesehatan janin.
Beberapa pemeriksaan laboratorium yang penting dilakukan ketika hamil diantaranya :
1. Uji Urine (air seni)
Tujuan dari pemeriksaan urine adalah untuk mendeteksi bila terjadi infeksi saluran kemih dan kelainan lainnya yang terdapat pada saluran kemih. Selain itu, dapat mendeteksi kelainan sistematik yang ropa interior calvin klein barata bermanifestasi di urine. Adanya infeksi di saluran kemih, haruslah diwaspadai. Karena dapat menyebabkan kontraksi dan kelahiran prematur atau ketuban pecah terlalu dini. Infeksi saluran kemih, dapat terjadi akibat organ intim yang kurang bersih. Tes urine dapat dilakukan oleh ibu hamil pada trimester pertama atau trimester kedua kehamilan.
2. Darah lengkap.
Pemeriksaan ini merupakan tes yang digunakan untuk mendeteksi adanya kelainan pada darah dan unsur di dalamnya yang dapat menggambarkan kondisi tubuh secara umum. Pemeriksaan ini dapat dilakukan pada trimester pertama, kedua dan saat persalinan.
Kelainan yang dapat terdeteksi melalui pemeriksaan laboratorium ini antara lain anemia (hemoglobin rendah) yang biasanya terjadi pada ibu hamil, kekurangan zat besi, kekurangan asam folat dan thalassemia yang merupakan kelainan produksi hemoglobin yang bersifat genetik.
3. Pemeriksaan Kadar Glukosa dalam darah.
Tujuan pemeriksaan laboratorium ini untuk mengetahui apakah terjadi DMG (diabetes mellitus gestasional) kencing manis dalam kehamilan. Pemeriksaan glukosa ini dilakukan pada trimester pertama atau saat pertama terdiagnosis hamil. Juga ketika usia 24-28 minggu.
- 4. Pemeriksaan Virus Hepatitis
Pemeriksaan laboratorium terhadap kemungkinan terdapatnya virus hepatitis sangat diperlukan di saat kehamilan. Karena virus hepatitis sangat potensial untuk ditularkan kepada janin di dalam kandungan.
5. Pemeriksaan Virus HIV
Seperti virus hepatitis, virus HIV juga berpotensi menular pada janin. Jika ibu hamil terinfeksi HIV, harus segera diterapi dengan anti HIV dan persalinananya dilakukan melalui bedah sesar untuk mencegah bayi tertular virus HIV. Tes ini dilakukan pada trimester pertama.
Mengingat beberapa faktor yang dapat membahayakan janin, sudah seharusnya ibu hamil aktif memeriksakan kandungannya. Diantaranya dengan melakukan pemeriksaan laboratorium yang telah dipaparkan sebelumnya. Sehingga ibu dan janin dapat selalu sehat hingga proses melahirkan.